Pentingnya Perlindungan Data Pribadi Demi Keamanan Privasi

Belakangan ini sedang ramai di dunia maya mengenai pembobolan salah satu bank swasta dengan metode mengelabui teller di salah satu cabang di kota besar. Imbasnya, nasabah yang dirugikan. Ini yang membuat pentingnya kesadaran perlindungan data pribadi.

Karena yang paling membuat gempar adalah skenario ini didalangi oleh fraudster yang menjadi auctor intellectualis pembobolan tersebut. Selain nasabah pemilik rekening menjadi korban, fraudster juga memanfaatkan orang lain menggunakan teknik Social Engineering (soceng) guna menjalankan aksinya dengan menyamar menjadi pemilik rekening.

Cara fraudster melancarkan aksinya

perlindungan data pribadi

Tujuan utama Social Engineering adalah untuk menyabotase dan mencuri. Berdasarkan manipulasi psikologis, fraudster melakukan pendekatan dan strategi berdasarkan cara korban berpikir dan bertindak.

Dengan manipulasi psikologis inilah fraudster dapat mengelabui serta mempengaruhi perilaku korban. Saat fraudster paham apa yang memotivasi setiap tindakan korban, fraudster dapat memanipulasi secara efektif. Terlebih di case ini, fraudster dapat mengeksploitasi minimnya pengetahuan korban akan bisnis dan perbankan.  

Berawal mengiming-imingi korban dengan kerja sama membuat bisnis, fraudster yang merupakan penyewa kost-kostan korban bisa mempengaruhi korban sehingga dapat mengetahui jumlah uang di rekening, PIN mobile banking, PIN ATM, mencuri buku tabungan, dan KTP korban. 

Ujungnya berakhir dengan lenyapnya uang di dalam rekening. Modus inilah yang diketahui dengan baiting.

Baca Juga: Marak Penipuan Online Lewat Aplikasi Pesan Singkat, Wajib Waspada!

Cara melakukan perlindungan data pribadi

Dari ilustrasi cerita tadi, Neotizen harus hati-hati dan wajib tahu cara melindungi data pribadi agar privasi tetap terjaga. Untuk itu, di bawah ini kami berikan beberapa cara supaya Neotizen selalu berhati-hati dan selalu sadar akan pentingnya perlindungan data pribadi:

  • Jangan berikan data diri ke orang lain

Jika Neotizen diminta data diri secara rinci, apalagi sama orang yang tidak kamu kenal, jangan mau dan jangan diberikan. Ini jadi salah satu bentuk perlindungan data pribadi yang perlu dilakukan.

Informasi seperti alamat lengkap, nomor KTP, nomor paspor, nomor SIM, nomor rekening, nomor kartu kredit, hingga nama ibu, sekali lagi dingat jangan sembarangan untuk diberikan, apalagi hanya memberikan secara cuma-cuma.

Neotizen juga jangan sembrono upload foto KTP atau kartu kredit sembarangan di media sosial atau status perpesanan. Hal ini dapat berisiko membuka celah buat fraudster yang akan merugikan Neotizen.

  • Hancurkan fotokopi e-KTP sebelum dibuang

Meski saat ini hampir seluruh penduduk Indonesia sudah menggunakan e-KTP, tetapi terkadang ada beberapa kepengurusan surat-menyurat atau lainnya yang masih memerlukan fotokopi KTP.  

Kalau Neotizen masih memiliki berkas fisik fotokopi e-KTP, sebaiknya hancurkan atau dirobek sebelum membuangnya. Tujuannya biar tidak ada orang yang tahu identitas Neotizen.

  • Jangan pernah memberikan kode OTP kepada siapa pun

Cara menerapkan perlindungan data pribadi yang bisa Neotizen lakukan berikutnya, adalah dengan tidak memberikan kode kombinasi one-time password (OTP) maupun kombinasi password kepada siapa pun yang memintanya, baik di dunia nyata, dunia maya maupun melalui telepon.

Sebab OTP sifatnya adalah metode pengamanan yang hanya boleh pergunakan oleh pemilik asli. Jika kode OTP disebarkan, fraudster dengan mudahnya bisa menggunakan informasi tersebut buat melakukan berbagai tindak kriminal seperti pembobolan uang di rekening, bertransaksi ilegal, juga penipuan-penipuan lainnya.

  • Cek berkala SLIK OJK

Meskipun kamu tidak pernah membuka atau menggunakan kartu kredit dan melakukan pinjaman, tidak ada salahnya jika Neotizen secara berkala melakukan pengecekan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) secara mandiri.

Kamu bisa mengakses situs yang disediakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendapatkan informasi debitur dan pinjaman di alamat https://idebku.ojk.go.id/. Melalui situs tersebut, Neotizen bisa menelusuri dan mendeteksi apakah ada yang menggunakan data diri Neotizen untuk mengajukan pinjaman atau tidak.

Pastikan validitas informasi dari sumber resmi

Jika Neotizen menemukan transaksi mencurigakan di rekening pribadi, segera hubungi Pusat Bantuan Bank Neo Commerce.

Pastikan sumber informasi hanya berasal dari kanal resmi Bank Neo Commerce sebagai berikut:

Email: customercare@bankneo.co.id

Telepon Pusat Bantuan Bank Neo Commerce: 021-1500-190

Facebook: https://www.facebook.com/bankneocommerce

Instagram: https://www.instagram.com/bankneocommerce/

Twitter: https://twitter.com/bankneocommerce

YouTube: https://www.youtube.com/channel/UCg299vJCx1tqEv4vMoMIv3g

LinkedIn: https://www.linkedin.com/company/pt-bank-neo-commerce-tbk

TikTok: https://www.tiktok.com/@bankneocommerce

Jangan ragu untuk menghubungi kanal di atas jika menemukan sesuatu yang janggal. Tingkatkan kewaspadaan supaya terhindar dari hal-hal yang merugikan. Hati-hati dengan kejahatan di dunia maya, pastikan selalu sadar akan perlindungan data pribadi, ya!

Baca Juga: Sniffing Bermodus Kurir Paket, Bikin Lemes Karena Saldo Ludes!

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin & diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).