Awas Modus Penipuan Akun Impersonate Bertebaran di Medsos!

Modus penipuan akun impersonate kini bertebaran di media sosial akibat tutupnya TikTok Shop. Pada awal bulan Oktober 2023 kemarin, salah satu fitur jual beli dari aplikasi media sosial TikTok ini resmi tutup di Indonesia.

Penutupan tersebut sesuai kebijakan baru pemerintah melalui Permendag 51 Tahun 2023, yang menjelaskan bahwa aplikasi media sosial dilarang berperan ganda sebagai e-commerce dan hanya bisa melakukan promosi barang namun dilarang mengakomodir transaksi di dalam aplikasinya.

Selain 6 juta pelaku UMKM, hampir 7 juta creator affiliate yang mendapatkan pemasukan melalui TikTok Shop terimbas oleh kebijakan tersebut. Selain terdampak langsung, hal itu juga menjadi celah yang dimanfaatkan oleh fraudster atau penipu.

Seperti apa bentuk penipuannya?

Tutupnya Tiktok Shop membuat banyak bermunculan akun-akun impersonate dari UMKM serta merek ternama yang menyerupai akun aslinya dan melakukan penipuan online di media sosial. 

Apa itu akun impersonate? Pada artikel ini akan kami kupas mengenai akun impersonate supaya Neotizen tidak kena tipu daya fraudster untuk modus ini, ya.

Mengenal modus penipuan akun impersonate

Akun impersonate adalah suatu tindakan peniruan identitas seperti nama atau merek dagang untuk mengelabui publik, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan informasi pribadi yang sensitive dari Neotizen yang akhirnya digunakan untuk meraup keuntungan finansial.

Modus ini menyerupai modus phising, dimana fraudster menggunakan beberapa channel media selama melakukan impersonate, termasuk media sosial, email, dan website

Gak hanya meniru sebuah toko ataupun merek ternama, mereka juga meniru perusahaan perbankan seperti Bank Neo Commerce, dengan cara membuat logo, konten, informasi serta call center agar terlihat asli dan identik.

Baca Juga: Modus Penipuan Lowongan Kerja Merajalela, Jangan Terkecoh!

Bentuk modus dan trik penipuan yang digunakan

modus-penipuan-akun-impersonate

Ada bermacam-macam modus peniruan yang dilakukan fraudster seperti brand impersonate, akun impersonate, serta media sosial impersonate.

Ketiganya mempunyai tujuan yang sama yaitu mendapatkan data pribadi Neotizen untuk menguras uang di dalam rekening. 

Berikut adalah langkah-langkah yang sering digunakan fraudster saat menjalankan aksinya untuk modus impersonate:

 1. Menawarkan produk

Fraudster biasanya membuat penawaran untuk Neotizen berupa produk dengan harga murah disertai promo diskon yang menarik.

 2. Langsung menghubungi Neotizen

Setelah menawarkan produk, yang dilakukan berikutnya oleh fraudster adalah menghubungi Neotizen. Fraudster bisa menghubungi lewat email, telepon, pesan singkat atau pesan di media sosial. 

Pada tahap ini, fraudster akan langsung mencoba meyakinkan Neotizen dengan tekhnik social engineering untuk masuk ke dalam tipu muslihatnya.

3. Mengirimkan tautan

Selanjutnya Neotizen akan dikirimkan sebuah tautan melalui pesan singkat. Jika tautan tersebut dibuka, Neotizen akan diarahkan ke sebuah website palsu yang tampilannya sangat mirip dengan website toko online, atau bahkan website yang mirip dengan website resmi Bank Neo Commerce.

 4. Meminta Neotizen mengisi data

Kemudian fraudster akan meminta untuk mengisi data pribadi dalam website tersebut. Jika dilakukan, data tersebut langsung dikirimkan ke fraudster. Secara gak langsung, mereka akan mendapatkan data penting milik kamu.

5. Menggunakan data Neotizen

Setelah mendapatkan data, fraudster akan mencoba membobol dan mengambil uang di rekening milik Neotizen. 

Kondisi ini terjadi sangat cepat yang seringkali gak disadari. Selain membobol rekening, ada kemungkinan juga data pribadi milik Neotizen disalahgunakan untuk melakukan tindak kejahatan.

Tips menghindari modus penipuan akun impersonate

Kelima trik di atas adalah cara fraudster menjalankan aksi dari modus penipuan akun impersonate. Untuk menghindarinya, berikut ada beberapa langkah preventif supaya Neotizen tidak terjebak dan menjadi korban, yaitu:

1. Jangan mudah tergiur promo, hadiah atau diskon besar

Kalau yang satu ini Neotizen wajib waspada, sebab hadiah atau diskon yang tiba-tiba saja itu adalah umpan dari fraudster. Agar tidak terjebak, sebaiknya jangan mudah tergiur dengan tawaran apapun. 

2. Jangan berikan informasi pribadi

Hati-hati dalam memberikan data pribadi di mana pun, termasuk media sosial dan website. Informasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh fraudster untuk melancarkan aksinya. 

3. Jangan membuka tautan sembarangan

Hindari membuka tautan yang dikirim kerabat, grup, dan channel jika isi pesan tidak jelas dan mencurigakan (di luar kebiasaan). Ingat, Neotizen tidak pernah tahu apakah akun WhatsApp atau Telegram tersebut masih miliknya atau telah diambil alih seseorang.

 4. Cek rutin saldo rekening

Pastikan untuk secara berkala memeriksa saldo rekening Neotizen guna memastikan gak ada transaksi yang mencurigakan atau tidak dikenal.

 5. Laporkan aktivitas mencurigakan

Jika menemukan transaksi mencurigakan di rekening Bank Neo Commerce milik kamu, mendapatkan email yang berhubungan dengan rekening, atau pesan singkat mencurigakan, segera hubungi pusat bantuan Bank Neo Commerce. 

Pastikan sumber informasi hanya berasal dari kanal resmi Bank Neo Commerce sebagai berikut: 

· Telepon pusat bantuan Bank Neo Commerce: 021-1500-190

· Email: customercare@bankneo.co.id

· Facebook: https://www.facebook.com/bankneocommerce

· Instagram: https://www.instagram.com/bankneocommerce/

· Twitter (X): https://twitter.com/bankneocommerce

· YouTube: https://www.youtube.com/channel/UCg299vJCx1tqEv4vMoMIv3g

· LinkedIn: https://www.linkedin.com/company/pt-bank-neo-commerce-tbk

· TikTok: https://www.tiktok.com/@bankneocommerce

Baca Juga: Modus Penipuan Berkedok Call Center Palsu, Awas Tertipu!

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin & diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).